Friday, October 12, 2012

Cerpen - Tertinggal Rombongan



Tertinggal Rombongan

            Beberapa tahun yang lalu, aku bersama keluargaku memutuskan untuk mengisi liburan pada waktu itu dengan mengunjungi tempat wisata Situ Patenggang. Kami pergi dari Bandung pagi-pagi sekali, tepatnya pukul 6.
            Setelah kami tiba di tempat tujuan, kami segera mencari tempat yang nyaman untuk menggelar sebuah karpet. Setelah itu, kami membuka barang bawaan kami untuk melakukan “Botram” atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “Makan bersama”. Pemandangan dan suasana yang indah, sepertinya tidak lengkap apabila tidak diabadikan dengan sebuah kamera. Oleh karena itu, kami pun memfoto tiap-tiap event agar disuatu saat kelak menjadi kenangan yang tak terlupakan. Setelah kami makan siang, kami pun berkesempatan menaiki sebuah perahu sewaan yang kala itu harga sewanya kira-kira Rp 60.000,-. Ketika kami semua sudah berada di atas perahu, nampaknya ada yang aneh dengan raut wajah kakekku. Beliau terlihat cemas, mungkin karena ketakutan atau gerogi. Kemudian beliau memutuskan untuk tidak ikut bersama dengan kami. Dengan penuh rasa gembira, kami pun meluncur mengitari Situ Patenggang di atas sebuah perahu sederhana. Setelah kami puas mengelilingi Situ Patenggang, kami memutuskan untuk menuju salah satu tempat pemandian air hangat yang letaknya tak begitu jauh dari Situ Patenggang.
            Tanpa basa basi, kami pun langsung bergegas ke tempat yang dituju. Setelah kami sampai di tempat tujuan, kami semua panik dan gelisah karena salah satu anggota keluarga kami tertinggal rombongan. Dia adalah keponakanku yang bernama Adin. Mengapa kejadian itu bisa terjadi? Karena pada saat itu, ibunya menyangka bahwa Adin berada di salah satu mobil rombongan yang lain. Kemungkinan besar, dia tertinggal di Situ Patenggang. Kemudian ayahnya kembali ke Situ Patenggang. Sementara ibunya menunggu di salah satu masjid sambil memanjatkan do’a. Setelah kami menunggu cukup lama, keajaiban pun terjadi. Ternyata dugaan kami benar, bahwa Adin di temukan di Situ Patenggang tepatnya di tempat penyewaan  perahu dalam keadaan selamat dan baik-baik saja. “Alhamdulillah” itulah kata-kata yang diucapkan setiap orang pada saat itu. Dengan kejadian itu, kita semua mendapatkan pelajaran bahwa kita tidak boleh lalai terhadap sesuatu hal meskipun itu bersifat sepele atau kecil. Setelah Adin ditemukan, kami melanjutkan aktivitas berikutnya yang telah kami rencanakan sebelumnya yaitu berenang di salah satu tempat pemandian air hangat. Suasana yang tadinya menegangkan dan menyedihkan, kini berubah menjadi menyenangkan dan menggembirakan. Setelah kami puas berendam di air hangat, selanjutnya kami bersiap-siap untuk pulang ke Bandung. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 6 sore, kami mengawali perjalanan pulang ke Bandung. Dan Alhamdulillah, kami tiba di Bandung dalam keadaan selamat.

Cerpen karya: Muhammad Rijal Senjaya (IX-A)



Peringatan!!!
 Dilarang meng-copy post ini secara illegal, kecuali jika kamu mendapat izin dari penulis atau dengan mencantumkan URL pada blog atau tugasmu.
Hargailah penulis OK!!!