6
Pahlawan Teknologi Berjiwa Besar
http://www.gospelherald.com/articles/55381/20150506/big-hero-6-sequel-plot-cast-release-date-rumors-7-in-the-works.htm
“Big Hero 6”
merupakan salah satu film animasi keluaran terbaru yang dirilis oleh Walt
Disney Animations Studios pada bulan November 2014. Film animasi berbeda dengan
film-film biasanya. Perbedaan tersebut terletak pada proses pembuatannya. Film
animasi dapat dibuat dengan cara konvensional atau komputer. Cara konvensional
merupakan cara klasik dimana pembuatnya dituntut untuk membuat gambar yang
kemudian dipadukan sehingga menghasilkan gambar bergerak, sedangkan cara
komputer merupakan cara yang paling efektif dan efisien dalam memproduksi suatu
gambar bergerak yang tentunya menggunakan media beupa komputer. Seiring
perkembangan zaman, teknologi komputer pun semakin berkembang. Hal ini terlihat
dari industri perfilman yang menyuguhkan varian film berbentuk 2D dan 3D. Film
animasi dapat mencakup berbagai macam genre. Mulai dari horor, aksi, fiksi
sains sampai komedi. “Big Hero 6” sendiri selain tersedia dalam versi 2D, juga
tersedia dalam versi 3D dan film ini termasuk dalam genre animasi, aksi,
komedi, keluarga petualangan dan fiksi sains.
Film “Big Hero 6” tampaknya terinspirasi dari kehidupan
riil masyarakat negeri Sakura, dimana saat ini teknologi robot sangat
berkembang pesat di sana. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan robot pintar
sebagai pengganti tenaga kerja manusia. Misalnya, mengajar, merawat, membantu
pekerjaan rumah tangga, dan lain sebagainya. Pembuatan robot ini tentunya tidak
terlepas dari sesosok ilmuwan yang mahir dalam ilmu robotika. Diperlukan waktu
yang tidak sebentar untuk menguasai ilmu robotika disebabkan ilmu ini mencakup
berbagai ilmu lainnya. Namun berbeda dalam film “Big Hero 6”, tokoh ilmuwan
diperankan oleh seorang anak belia yang sangat terobsesi dalam dunia kerobotan.
Kefanatikannya itu sampai-sampai membuatnya terjun dalam laga pertarungan robot
ilegal hingga akhirnya ia tertangkap polisi dan dipenjara. Sang kakak, Tadashi,
yang juga merupakan seorang yang mahir dalam ilmu robotika tak menginginkan
adiknya kehilangan potensi besar yang dimilikinya. Oleh karena itulah, Tadashi
mengajak Hiro untuk bersekolah di Institute Teknologi San Fransokyo, tempat
dimana Tadashi bersekolah yang sudah terkenal akan pengembangannya dalam dunia kerobotan.
Sebuah pameran riset yang diselenggarakan Institute Teknologi San Fransokyo
digunakan Hiro sebagai ajang pembuktian potensi diri bahwa ia berhak menuntut
ilmu di sekolah teknologi tersebut. Melalui presentasi yang ia bawakan, Hiro
sukses membuat semua orang terpesona akan riset yang ia lakukan, termasuk Sang
kepala jurusan Profesor Callaghan yang
tak disangka langsung memberikan surat undangan bersekolah kepada Hiro. Bahkan
Presiden dari Tech Company berniat untuk mengambil alih penemuan tersebut,
tetapi Hiro langsung menolaknya. Riset yang ia lakukan terlihat cukup
sederhana, yakni hanya sebuah robot bernama Microbots yang merupakan kumpulan
magnet kecil yang dapat membentuk apapun sesuai dengan imajinasi seseorang yang
mengendalikannya. Tak lama setelah pameran berlangsung, terjadilah sebuah
kebakaran hebat yang menewaskan kakaknya, Tadashi Hamada. Kemalangan nasib Hiro
tak berakhir sampai di sana, ia pun harus menghadapi manusia topeng berjubah
hitam yang ternyata mencuri komponen microbotsnya untuk digunakan sebagai alat
kejahatan. Namun Hiro tidak berjuang sendirian, ia dibantu oleh empat orang
teman Tadashi dan sebuah robot
peninggalan Tadashi yang bernama Baymax.
Mengikuti alur fiksi sains lainnya,
dimana sebuah permasalahan timbul akibat perubahan yang terjadi pada diri
seorang tokoh utama yang kemudian permasalahan tersebut menuntut untuk
diselesaikan oleh tokoh utama menggunakan perubahan kemampuan pada dirinya.
Dalam film “Big Hero 6”, sang tokoh utama Hiro mengalami perubahan yang terjadi
pada robotnya, dimana sebelumnya ia hanya dapat membuat sebuah robot sederhana
yang ia gunakan untuk bermain dalam pertarungan robot ilegal kemudian dengan
konsep yang sama, ia mengembangkan robot tersebut menjadi lebih canggih, yakni
dapat dibentuk sesuai dengan imajinasi yang berada dalam pikiran manusia. Namun
seiring dengan perubahan tersebut, timbul suatu permasalahan baru berupa
manusia topeng perjubah hitam yang jahat, mencuri komponen pembaca otak yang
dapat menafsirkan imajinasi manusia menjadi bentuk robot yang diinginkan.
Kekuatan menjadi tidak berimbang karena kemampuan Hiro diambil alih oleh sang
manusia topeng berjubah hitam. Robot yang tersisa hanyalah robot sederhana dan
robot peninggalan Tadashi bernama Baymax yang merupakan robot pembantu
kesehatan manusia. Walaupun demikian, Hiro tetap berjuang untuk mengalahkan
sang penjahat. Dengan kecerdasannya, ia mampu mengubah hiro menjadi robot
perang yang dilengkapi dengan armor
atau baju baja, senjata dan kemampuan terbang. Selain itu, ia juga mampu
mengubah teman-teman Tadashi menjadi sosok superhero dengan dilengkapi karakter
khusus yang kelak akan membantu Hiro dalam berjuang melawan manusia topeng
berjubah hitam.
Sesuai dengan peribahasa “semakin tinggi pohon, semakin
kencang angin yang menerpa”. Inilah salah satu nilai moral yang ingin disampaikan
sutradara kepada para penonton filmnya. Bahwa segala suatu pasti ada resikonya.
Semakin besar kemampuan seseorang, maka semakin besar pula permasalahan yang
dihadapinya. Dalam ajaran Islam, Allah berfirman dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi “Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya....” Dalam Film ini, terlihat bahwa ketika Hiro
meningkatkan kemampuannya, ternyata timbul masalah baru yang lebih berat sesuai
dengan kemampuannya tersebut. Dengan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya
masalah tersebut dapat diatasi.
Selain itu, nilai moral yang hendak disampaikan kepada
para penonton adalah nilai tepat guna. Sesuatu yang tidak pada tempatnya akan
menyebabkan dampak negatif pada kemudian hari. Dalam film “Big Hero 6”, dapat
dilihat bahwa teknologi akan menyebabkan bencana apabila tidak digunakan oleh
orang yang tidak benar. Wajah dibalik topeng penjahat tersebut ternyata
merupakan profesor Callaghan. Ia sengaja mencuri robot milik Hiro agar dapat
memenuhi nafsunya untuk membalaskan dendam kepada Alistair Krei, Presiden Tech
Company yang dianggap telah membunuh anak perempuannya dalam suatu percobaan
riset. Profesor Callaghan sudah jelas bahwa ia menggunakan teknologi tidak pada
tempatnya. Selain pada kasus di atas, nilai ketepatan guna juga terdapat saat
Hiro hendak membunuh Profesor Callaghan dengan senjata mematikan milik Baymax.
Namun ternyata Hiro sada bahwa Tadashi membuat robot Baymax dengan tujuan untuk
membantu manusia dalam urusan kemanusiaan, bukan untuk mencelakai orang apalagi
membunuhnya.
Hal yang menarik perhatian pada film ini yaitu mengenai
judul, “Big Hero 6”. Angka enam pada judul tersebut sebenarnya bukan berarti
film ini telah mengeluarkan serial keenam, tetapi menunjukkan jumlah dari para pahlawan
di film ini, yaitu Hiro, Go Go Tomago, Fred, Wasabi No-Ginger, Honey Lemon dan
tentunya Baymax. Ambiguitas pada judul ini merupakan salah satu titik kecil
kekurangan dari film “Big Hero 6”. Selain itu, hal yang menarik dalam film ini
adalah mengenai durasi yang sangat pendek untuk film semacam “Big Hero 6”.
Mungkin seharusnya plot dalam film ini dapat dikembangkan lagi, terutama pada
bagian penjelasan masing-masing karakter super hero dengan kostum atau alat
yang dipakainya dan pada bagian proses pencurian alat pembaca pikiran juga pada
proses terjadinya kematian Tadashi. Kekurangan lain yang mungkin terlihat kecil
adalah pada saat bagian akhir dalam film ini. Setelah tuilisan-tulisan komponen
di luar film selesai ditampilkan, ternyata masih terdapat satu adegan yang tak
kalah menarik sedangkan orang-orang yang menonton biasanya telah mulai
meninggalkan kursinya saat muncul tulisan-tulisan komponen diluar film. Hal ini
dapat membuat penonton sedikit kecewa karena meninggalkan adegan tersebut.
Di samping kekurangan, selebihnya film “Big Hero 6”
memiliki banyak kelebihan. Mulai dari gambarnya yang jernih dan tidak terlihat
cacat, begitu pula suara pengisinya. Tampilan yang penuh warna membuat film ini
tidak mudah membosankan. Hal lain yang merupakan kelebihannya adalah dapat
memotivasi kita dalam menjalani kehidupan pada zaman yang modern ini.
Dari paparan tadi, dapat disimpulkan bahwa film “Big Hero
6” selain menyuguhkan tontonan yang sangat menarik, juga memotivasi kehidupan
kita untuk senantiasa bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan. Karena
semakin berkembang kehidupan kita, maka permasalahan yang timbul akan semakin
berat. Film ini juga mengajarkan kepada kita mengenai teknologi tepat guna,
dimana teknologi harus diseimbangkan dengan penggunaannya yang ditujukan untuk
kemaslahatan populasi manusia di dunia.
Peringatan!!!
Dilarang meng-copy post ini secara illegal, kecuali jika kamu mendapat izin dari penulis, guru atau dengan mencantumkan URL pada blog atau tugasmu.
Hargailah penulis OK!!!