|
Majalaya, West Java, Indonesia |
Banyak
orang beranggapan bahwa istilah “Pertanian” identik dengan lumpur,
kotor-kotoran, kemiskinan, kaum marjinal, bahkan dipandang sebelah mata. Namun,
orang-orang yang memiliki pemikiran dan pandangan yang luas, tidak mungkin
mengartikan istilah “Pertanian” dengan sesuatu yang rendah. Sektor pertanian
merupakan sektor yang sangat vital dalam proses pembangunan suatu negara, yakni
sebagai penyedia 9 bahan pokok, penyedia lapangan pekerjaan, penghasil devisa,
peyumbang GDP (Gross Domestic Product), penekan angka kemiskinan dan sebagai
penyedia bahan baku industri.
Dalam arti luas, pertanian tidak
hanya berfokus pada masalah bercocok tanam, tetapi juga mencakup masalah
perikanan dan peternakan. Ketiga sektor cakupan pertanian ini pada akhirnya
tertuju pada satu hal, yakni guna memenuhi kebutuhan manusia akan pangan. Pada
dasarnya, pertanian diartikan sebagai proses produksi yang mengubah input
menjadi output berupa bahan jadi atau setengah jadi tanpa meninggalkan aspek
teknologi dalam penerapannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertanian
merupakan proses produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk tanaman
atau hewan untuk konsumsi manusia dan hewan, serta bahan mentah untuk industri.
|
Majalaya, West Java, Indonesia |
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
muara dari sektor pertanian yakni sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia
akan pangan. Memang tidak dapat dielakkan bahwa makanan merupakan satu hal yang
sangat penting bahkan sesuatu yang apabila tidak ada keberadaannya manusia
tidak dapat bertahan hidup. Setiap manusia dari berbagai macam profesi, baik
itu presiden, birokrat, pengusaha, pelajar, bahkan seorang petani pasti akan
berusaha mendapatkan penghasilan guna membelanjakannya untuk kebutuhan makan.
Hal ini berarti manusia melakukan hidup untuk makan. Di sisi lain, makanan pun
diperlukan manusia sebagai penyuplai energi untuk dapat beraktivitas
sehari-hari dan sebagai sumber nutrisi guna pertumbuhan dan perkembangan tubuh
manusia. Hal ini berarti manusia melakukan makan untuk hidup. Dengan demikian,
manusia dan makanan merupakan dua hal yang saling bergantung satu sama lain,
manusia hidup untuk makan, juga manusia makan untuk hidup.
|
Sumedang, West Java, Indonesia |
Pemenuhan akan kebutuhan pangan
tidak sesederhana dengan apa yang berada di benak pikiran kita saat ini.
Kebutuhan pangan tidak hanya berlaku untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga
masyarakat dunia. Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan produksi kebutuhan
pangan pun terus berpacu dengan waktu dan pertambahan populasi masyarakat dunia
yang menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian.
Menurut penelitian, pada tahun 2050 dibutuhkan ketersediaan
bahan pangan sebesar 70% lebih banyak dari ketersediaan bahan pangan pada tahun
2011. Hal ini merupakan pekerjaan rumah yang luar biasa bagi pemimpin-pemimpin
dunia untuk menciptakan solusi yang tepat sasaran supaya kebutuhan pangan pada
tahun 2050 dapat terpenuhi. Sebenarnya bukan hanya tugas pemimpin-pemimpin
dunia saja, tetapi para ilmuwan dan peneliti pun harus menemukan metode dan
teknologi bagaimana memproduksi bahan pangan dalam jumlah yang sangat besar
ditengah menyempitnya lahan pertanian yang tersedia.
|
Sumedang, West Java, Indonesia |
Diprediksikan pula bahwa pada saat ini sebanyak 925 juta
orang di dunia mengalami kelaparan. Hal
ini menunjukkan bahwa pada dekade ini masalah krisis pangan sudah mulai terjadi
dan menjangkiti hampir 12% dari total penduduk dunia. Peningkatan dan penurunan
angka kelaparan tersebut pada tahun 2050 bergantung pada usaha bagaimana kita
bertindak pada saat ini. Oleh karena itu, marilah kita memperbaiki sikap dan
tindakan mulai dari diri sendiri dan dari hal yang terkecil, seperti tidak
menyia-nyiakan sebutir nasi pada alas makan kita.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertanian bukan
hanya sekedar lumpur, kotor-kotoran, atau hal rendah lainnya, tetapi jauh daripada
itu pertanian memiliki peran yang sangat vital dan strategis dalam kehidupan manusia
seutuhnya.
Peringatan!!!
Dilarang meng-copy post ini secara illegal, kecuali jika kamu mendapat izin dari penulis, guru atau dengan mencantumkan URL pada blog atau tugasmu.
No comments:
Post a Comment