Kemajuan suatu bangsa sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh berbagai macam aspek. Satu yang terpenting dari sekian banyak aspek tersebut yakni kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Keunggulan SDM meliputi
keunggulan fisik dan keunggulan ruhaniyah. Keduanya saling berkaitan satu sama
lain. Tanpa adanya keunggulan fisik, keunggulan ruhaniyah seorang manusia sulit
untuk diwujudkan, begitu pula sebaliknya.
Keunggulan
fisik yang acap kali disejajarkan dengan kesehatan raga bergantung pada makanan
yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Apabila makanannya baik maka tubuh pun
akan merespons kebaikan, apabila makanannya buruk maka respons yang diberikan
tubuh pun akan buruk pula.
Makanan
yang baik adalah makanan yang halal, bergizi, dan higienis. Membuat makanan
yang demikian tidaklah mudah, apalagi jika makanan tersebut diproduksi dalam
jumlah banyak. Sangat dibutuhkan sistem yang kompleks dan terencana untuk
mewujudkannya. Masalah ini merupakan kewenangan suatu industri dalam
menjalankannya, terutama industri pangan.
Susu prebiotik Yakult merupakan salah satu produk industri pangan |
Ditinjau
dari peranan industri pangan, terdapat dua pertanyaan yang mendasari penyebab
hal ini dapat terjadi, yakni apakah konsumsi masyarakat Indonesia yang terlalu
berlebihan sehingga stok pangan menipis ataukah sistem distribusi produk pangan
yang memang kurang merata mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas. Kedua
pertanyaan ini memang perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat menjawabnya.
Demi
mengurangi angka kelangkaan pangan di daerah terpencil, pemerintah tidaklah
mungkin untuk memperkecil wilayah Indonesia dengan mengeliminasi daerah-daerah
terpencil yang mengalami kelangkaan pangan dari wilayah NKRI. Namun, solusi
yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah memperbaiki sistem distribusi
yang ada, baik itu segi kebijakan hukum, segi infrastruktur, segi sumber daya,
maupun dari berbagai segi lainnya.
Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa peran sepak terjang dunia industri dalam menjaga
ketahanan pangan di Indonesia sangatlah strategis. Namun, tak dapat dipungkiri
hal tersebut tidak akan berjalan secara optimal apabila daya dukung pemerintah
terhadap industri pangan sangat lemah. Oleh karena itu, pemerintah dan para
pemangku industri pangan harus terus bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja
sama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia demi kemajuan bangsa dan negara
kita tercinta.
Referensi: bps.go.id, kemenperin.go.id,
desamerdeka.id, youtube.com
Peringatan!!!
Dilarang meng-copy post ini secara illegal, kecuali jika kamu mendapat izin dari penulis, guru atau dengan mencantumkan URL pada blog atau tugasmu.
Hargailah penulis OK!!!