Tertinggal Rombongan
Beberapa tahun yang lalu,
aku bersama keluargaku memutuskan untuk mengisi liburan pada waktu itu dengan
mengunjungi tempat wisata Situ Patenggang. Kami pergi dari Bandung pagi-pagi
sekali, tepatnya pukul 6.
Setelah kami tiba di tempat
tujuan, kami segera mencari tempat yang nyaman untuk menggelar sebuah karpet.
Setelah itu, kami membuka barang bawaan kami untuk melakukan “Botram” atau
dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “Makan bersama”. Pemandangan dan
suasana yang indah, sepertinya tidak lengkap apabila tidak diabadikan dengan
sebuah kamera. Oleh karena itu, kami pun memfoto tiap-tiap event agar disuatu
saat kelak menjadi kenangan yang tak terlupakan. Setelah kami makan siang, kami
pun berkesempatan menaiki sebuah perahu sewaan yang kala itu harga sewanya
kira-kira Rp 60.000,-. Ketika kami semua sudah berada di atas perahu, nampaknya
ada yang aneh dengan raut wajah kakekku. Beliau terlihat cemas, mungkin karena
ketakutan atau gerogi. Kemudian beliau memutuskan untuk tidak ikut bersama
dengan kami. Dengan penuh rasa gembira, kami pun meluncur mengitari Situ
Patenggang di atas sebuah perahu sederhana. Setelah kami puas mengelilingi Situ
Patenggang, kami memutuskan untuk menuju salah satu tempat pemandian air hangat
yang letaknya tak begitu jauh dari Situ Patenggang.
Tanpa basa basi, kami pun
langsung bergegas ke tempat yang dituju. Setelah kami sampai di tempat tujuan,
kami semua panik dan gelisah karena salah satu anggota keluarga kami tertinggal
rombongan. Dia adalah keponakanku yang bernama Adin. Mengapa kejadian itu bisa
terjadi? Karena pada saat itu, ibunya menyangka bahwa Adin berada di salah satu
mobil rombongan yang lain. Kemungkinan besar, dia tertinggal di Situ
Patenggang. Kemudian ayahnya kembali ke Situ Patenggang. Sementara ibunya
menunggu di salah satu masjid sambil memanjatkan do’a. Setelah kami menunggu
cukup lama, keajaiban pun terjadi. Ternyata dugaan kami benar, bahwa Adin di
temukan di Situ Patenggang tepatnya di tempat penyewaan perahu dalam keadaan selamat dan baik-baik
saja. “Alhamdulillah” itulah kata-kata yang diucapkan setiap orang pada saat
itu. Dengan kejadian itu, kita semua mendapatkan pelajaran bahwa kita tidak
boleh lalai terhadap sesuatu hal meskipun itu bersifat sepele atau kecil.
Setelah Adin ditemukan, kami melanjutkan aktivitas berikutnya yang telah kami
rencanakan sebelumnya yaitu berenang di salah satu tempat pemandian air hangat.
Suasana yang tadinya menegangkan dan menyedihkan, kini berubah menjadi
menyenangkan dan menggembirakan. Setelah kami puas berendam di air hangat,
selanjutnya kami bersiap-siap untuk pulang ke Bandung. Ketika waktu telah
menunjukkan pukul 6 sore, kami mengawali perjalanan pulang ke Bandung. Dan
Alhamdulillah, kami tiba di Bandung dalam keadaan selamat.
Cerpen karya:
Muhammad Rijal Senjaya (IX-A)
Peringatan!!!
Dilarang meng-copy post ini secara illegal, kecuali jika kamu mendapat izin dari penulis atau dengan mencantumkan URL pada blog atau tugasmu.
Hargailah penulis OK!!!